Pengertian Sumber daya alam terestris (Sumber daya alam daratan) adalah semua sumber daya yang memiliki hubungan dengan tanah sebagai tempat atau lahan kegiatan masyarakat. Contoh dari sumber daya alam terestris adalah tanah, hutan dan bahan galian.
a. Sumber daya alam terestris : Tanah
Tanah merupakan tempat manusia melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupannya. Di atas tanah, manusia bertani, berkebun, membangun rumah, membangun jalan, dan lain-lain. Tanah juga dijadikan bahan oleh manusia untuk membuat bangunan, jalan, dan lain-lain.
Sumber Daya Alam Terestris
|
Bagaimana
proses terbentuknya tanah? Tanah asalnya terbentuk dari bahan induk atau
batuan. Bahan induk dapat berupa batuan beku ataupun batuan sedimen. Tanah yang
terbentuk dari batuan beku asalnya dari lava yang keluar dari gunung berapi,
yang kemudian membeku. Batuan yang telah membeku tersebut, karena terkena
pengaruh cuaca, terutama panas dan hujan kemudian menjadi hancur dan
terbentuklah tanah. Hancurnya batuan dapat juga dapat terjadi karena adanya
tumbuhan yang kekuatan akarnya mampu menghancurkan batuan.
Selain itu tanah juga dapat terbentuk dari batuan sedimen. Batuan sedimen yang mengalami pemadatan, lalu menjadi keras, dan kemudian hancur karena pengaruh cuaca (hujan, suhu, kelembapan, dan lain-lain). Tanah yang asalnya terbentuk dari batuan sedimen akan berbeda dengan tanah yang asalnya terbentuk dari batuan beku.
Tanah yang terus menerus mengalami proses pelapukan akan menjadi semakin tebal atau dalam. Dengan demikian, usia tanah bisa kita tentukan dari ketebalan atau kedalaman tanah, semakin tebal atau dalam, semakin tua usia tanah tersebut. Usia tanah juga dapat kita lihat dari warna dan banyaknya lapisan atau horizon tanah. Warna tanah menjadi berubah sehingga tanah yang memiliki horizon tanah yang banyak dapat dikatakan telah mengalami perkembangan lanjut atau berusia tua. Umumnya, tanah yang berusia tua berwarna kemerah-merahan, sedangkan tanah muda berwarna abu atau kehitaman sesuai dengan asal batuan yang menjadi bahan pembentukan tanah tersebut.
Selain itu tanah juga dapat terbentuk dari batuan sedimen. Batuan sedimen yang mengalami pemadatan, lalu menjadi keras, dan kemudian hancur karena pengaruh cuaca (hujan, suhu, kelembapan, dan lain-lain). Tanah yang asalnya terbentuk dari batuan sedimen akan berbeda dengan tanah yang asalnya terbentuk dari batuan beku.
Tanah yang terus menerus mengalami proses pelapukan akan menjadi semakin tebal atau dalam. Dengan demikian, usia tanah bisa kita tentukan dari ketebalan atau kedalaman tanah, semakin tebal atau dalam, semakin tua usia tanah tersebut. Usia tanah juga dapat kita lihat dari warna dan banyaknya lapisan atau horizon tanah. Warna tanah menjadi berubah sehingga tanah yang memiliki horizon tanah yang banyak dapat dikatakan telah mengalami perkembangan lanjut atau berusia tua. Umumnya, tanah yang berusia tua berwarna kemerah-merahan, sedangkan tanah muda berwarna abu atau kehitaman sesuai dengan asal batuan yang menjadi bahan pembentukan tanah tersebut.
b. Sumber daya alam terestris
: Hutan
Pernahkah kalian pergi ke hutan? Pernahkah kalian melihat
penduduk yang memanfaatkan hutan? Apa saja yang mereka manfaatkan dari hutan
itu? Hutan di Indonesia dikenal sebagai hutan hujan tropis. Apa yang dimaksud
dengan Hutan hujan tropis? Hutan hujan tropis seringkali digambarkan sebagai
hutan yang lebat, akan tetapi kenyataannya tidaklah selalu demikian. Hutan
tropis di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari hutan primer sampai hutan
mangrove.
Indonesia memiliki potensi hutan yang sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta ha atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat kita jumpai di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatera. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena mengalami alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Di Sumatera dan Kalimantan, alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan banyak dijumpai. Selain wilayahnya yang luas, hutan Indonesia juga menyimpan banyak kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya merupakan spesies endemik yang langka atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak terlihat di tempat lainnya.
Hasil hutan tidak hanya sekadar kayu. Hutan tropis di Indonesia juga menghasilkan buah-buahan dan obat-obatan. Namun hasil hutan yang banyak dikenal penduduk hanyalah sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4 ribu jenis kayu yang 267 jenis di antaranya adalah jenis kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Jenis-jenis kayu secara umum dan sebarannya adalah sebagai berikut.
Indonesia memiliki potensi hutan yang sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta ha atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat kita jumpai di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatera. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena mengalami alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Di Sumatera dan Kalimantan, alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan banyak dijumpai. Selain wilayahnya yang luas, hutan Indonesia juga menyimpan banyak kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya merupakan spesies endemik yang langka atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak terlihat di tempat lainnya.
Hasil hutan tidak hanya sekadar kayu. Hutan tropis di Indonesia juga menghasilkan buah-buahan dan obat-obatan. Namun hasil hutan yang banyak dikenal penduduk hanyalah sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4 ribu jenis kayu yang 267 jenis di antaranya adalah jenis kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Jenis-jenis kayu secara umum dan sebarannya adalah sebagai berikut.
- Kayu keruing, agathis, meranti, dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
- Kayu jati dihasilkan di Jawa Tengah.
- Rotan dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatera Barat.
- Kayu cendana dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
- Kayu rasamala dan akasia dihasilkan di Jawa Barat.
- Tempat menyimpan air hujan, kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau sehingga pada musim kemarau tidak mengalami kekeringan.
- Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan, untuk sekarang maupun pada masa yang akan datang.
- Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tertahan oleh hutan, tidak langsung jatuh ke tanah dan mengikis tanah-tanah yang subur.
- Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi terkendali.
- Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan.
c. Sumber daya alam terestris
: Bahan Galian
Perhatikanlah keadaan sekitar lingkungan kalian
masing-masing! Adakah kegiatan penambangan yang dilakukan oleh penduduk di
sekitar tempat tinggal kalian? Kegiatan penambangan apa yang umumnya dilakukan
oleh mereka? Indonesia memang merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan
bahan galian.
Beraneka bahan galian tersedia untuk dikelola, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri. Aktivitas pergalianan telah banyak menghasilkan devisa bagi bangsa Indonesia.
Beraneka bahan galian tersedia untuk dikelola, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri. Aktivitas pergalianan telah banyak menghasilkan devisa bagi bangsa Indonesia.
SUMBER : http://ipsgampang.blogspot.com
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete